Grouting Mortar merupakan suatu bahan pengisi yang tidak susut, mudah dialirkan, dan memiliki kuat tekan yang sangat tinggi khusus dipakai untuk perbaikan beton, pengecoran pilar-pilar, Abutmen pada Jembatan, angker-angker baut, alat – alat atau mesin – mesin diatas beton, dan lain-lain.

Keunggulan Grouting Mortar

  • Antisipasi penyusutan alami yang ditimbulkan oleh semen dan air mencegah retak dan penyusutan plastis.
  • Tidak bleeding, terlepasnya air dari adukan.
  • Tidak terjadi segregasi, tenggelamnya pasir kedasar adukan.
  • Sangat mudah dialirkan sehingga pemadatan dapat dilakukan tanpa menggunakan penggetar.
  • Kuat tekan yang sangat tinggi sebagai faktor keamanan yang tinggi.
  • Padat dan relatif kedap air, menjamin tercapainya kekuatan tinggi yang permanen.

Aplikasi Grouting

Grouting Mortar

Tahap Persiapan Dasar

  • Dasar harus bersih dan bebas dari segala jenis kotoran terutama minyak, oli ataupun curing compound.
  • Sangat disarankan permukaan dasar dibuat kasar dengan cara membobok secara acak
  • dengan pahat dan palu.
  • Dasar harus dilembabkan dengan air selama beberapa jam atau menyiramnya secara terus menerus.
  • Kelebihan air dikeringkan pada saat pekerjaan pengadukan akan dimulai dengan air compressor atau vacuum pump.

Tahap Desain Cetakan

  • Cetakan harus dipasang dengan baik dan kuat tidak bocor karena grouting mortar bersifat sangat cair. Gunakan karet sealant ataupun pasta semen dibagian dasar cetakan dan juga pada sambungan-sambungan.
  • Cetakan dapat dari papan kayu atau kayu lapis (multiplex). Pada beberapa kasus, dapat juga digunakan cetakan yang dibuat dari mortar (semen + pasir) yang bersifat sementara, yang kemudian dibuang setelah grouting mortar mulai kaku. Mortar dibuat dari campuran semen pasir sederhana agak kering dan mudah dibongkar
  • Jika ganjalan pengatur ketinggian harus dibuang, ganjalan diikat kawat dan dilapisi dengan minyak

Pengadukan Grouting Mortar

  • Grouting mortar diaduk dalam satu wadah menggunakan pengaduk bermotor listrik dengan kecepatan rendah yang dilengkapi dengan mata pengaduk berspiral (stirrer). Penggunaan pengaduk beton (molen) berkapasitas besar dapat digunakan jika diperlukan pengadukan dalam volume besar sekaligus.
  • Tambahkan dahulu kira-kira ¾ bagian dari air yang dibutuhkan ke dalam wadah. Jumlah air yang dibutuhkan secara teori bergantung dari kekentalan yang diinginkan dan suhu di lapangan. Tabel berikut adalah perkiraan kebutuhan air sesuai derajat kekentalannya : Kekentalan Air (dalam liter) Volume bahan setiap 25 kg Jadi dalam liter grouting mortar (kurang lebih) 4 liter air
  • Perlahan-lahan mulai tambahkan grouting mortar kedalam wadah sambil tetap menjalankan pengaduknya hingga seluruh bahan teraduk merata. Yakinkan tidak ada gumpalan tertinggal terutama di dasar wadah.
  • Tambahkan sisa air perlahan-lahan hingga didapat kekentalan yang diinginkan.
  • Jangan pernah tambahkan semen atau pasir. Penggunaan kerikil bersih berdiameter 5-10 mm hanya untuk aplikasi tebal (diatas 10 cm). Hubungi perwakilan kami untuk informasi lebih lanjut.
  • Pembatasan suhu : Suhu terbaik adalah antara 10-30℃.
  • Air dingin atau air hangat digunakan untuk suhu di atas atau di bawah suhu tersebut di atas.

Metode Penuangan

  • Grouting mortar dapat ditempatkan dengan metode gravitasi (tuang) atau metode injeksi (menggunakan tekanan).
  • Penempatan harus menerus tanpa berhenti hingga selesai dan satu arah saja. Hindari penuangan yang terlalu tinggi yang berakibat banyak udara terjebak.
  • Pastikan jumlah pengaduk cukup untuk mengaduk dan mempersiapkan bahan tanpa terputus.
  • Penggunaan batang penyodok atau kawat pembantu dimungkinkan pada aplikasi yang rumit.
  • Pastikan seluruh area terisi dengan baik dengan cara menyisakan ketinggian diatas titik puncak seharusnya (sekitar 2 cm) dan jaga ketinggian ini hingga grout mulai mengental, baru setelah itu sisa dibuang dan tepian dirapikan. Jangan pernah menggunakan penggetar.
  • Jika grouting mortar harus dipompa, gunakan pompa dengan metode diafragma atau molen beton biasa untuk volume besar.

Finishing

  • Cetakan dibuka dan dibuang begitu grout mulai kaku.
  • Tepi-tepi dibentuk dengan sendok semen khusus dan dihaluskan sebelum grout membatu.